Jumat, 03 Februari 2012

Radioisotop Sebagai Sumber Radiasi

1.     Bidang Kedokteran

a.     Sterilisasi radiasi.
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu:
a).  Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b).  Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c).   Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.

b.    Terapi tumor atau kanker.
Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.

2.     Bidang pertanian.

a.     Pemberantasan homo dengan teknik jantan mandul

Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis. Di laboratorium dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah yang terserang hama. Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian reproduksi hama tersebut terganggu dan akan mengurangi populasi.

b.    Pemuliaan tanaman
Proses Pemuliaan Tanaman Padi
Padi Mira I
Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. Contoh hasil pemuliaan tanaman oleh sinar radio aktif adalam padi MIRA I dengan penyinaran sinar gamma.

c.      Penyimpanan makanan
Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi sebelum bahan tersebut di simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan dernikian dapat disimpan lebih lama.

3.     Bidang Industri

a.     Pemeriksaan tanpa merusak.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.

b.    Mengontrol ketebalan bahan
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.

c.      Pengawetan bahan
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat meningkatkan mutu tekstil karena inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama.

Rabu, 11 Januari 2012

Bergisel Mountain, Austria


Hadid Architects
Bergisel Ski Jump 2002


http://www.arcspace.com/architects/hadid/Bergisel/Skijump-Photo-1.jpg

Photo © Helene Binet
"The Ski Jump is a concise piece of functional design, an instrument for high performance sport, shaped with mathematical precision.  The challenge here was to integrate a new, initially alien element into a given formula: The cafŽ and Sundeck.  The assemblage of elements was resolved in the manner of nature, developing a seamless hybrid, where parts are smoothly articulated and fused into an organic unity.  The result is a rather unusual silhouette on Bergisel."
Zaha Hadid
http://www.arcspace.com/architects/hadid/Bergisel/Skijump-Photo-2.jpg

Photo © Helene Binet
Situated on the Bergisel Mountain overlooking downtown Innsbruck, the ski jump will be a major landmark. It is part of a larger refurbishment project for the Olympic Arena and has replaced the old ski jump, which no longer met with international standards.
http://www.arcspace.com/architects/hadid/Bergisel/Skijump-Photo-3.jpg

Photo © Helene Binet
The building is a hybrid of highly specialized sports facilities and public spaces, including a cafŽ and a viewing terrace. These different programs are combined into a single new shape which extends the topography of the slope into the sky.
At a length of about 90 meters and a height of almost 50 meters the building is a combination of a tower and a bridge. Structurally it is divided into the vertical concrete tower and a spatial green structure, which integrates the ramp and the cafŽ.
http://www.arcspace.com/architects/hadid/Bergisel/Skijump-Photo-5.jpg

Photo © Helene Binet
Two elevators bring visitors to the cafŽ 40 meters over the peak of the Bergisel Mountain. From here they can enjoy the surrounding alpine landscape as well as watch the athletes below fly above the Innsbruck skyline.
Zaha Hadid Architects won the international competition for the ski jump in 1999. The new structure opened in 2002.
Total floor area:  1470 square meter
Built area: 355 square meter
Architectural Design: Zaha Hadid
Project Architect: Jan HŸbener
Project Team: Matthias Frei, Cedric Libert, Markus Dochantschi,
Garin O'Aivazian, Jim Heverin, Sylvia Forlati,
Sara Noel Costa de Araujo
Competition Team: Markus Dochantschi, Jan HŸbener, Ed Gaskin,
Eddie Can, Yoash Oster, Stanley Lau, Janne Westermann
Structural Engineer: Christian Aste, Innsbruck
Jane Wernick, London [competition stage]
Project Management: Baumeister Ing. Georg Malojer, Schwaz/Innsbruck
Ski jump technology: BauplanungsbŸro Franz Fuchslueger, Trofaiach
Electrical engineer: TB PŸrcher, Schladming
Services Engineer: TB Schrempf, Schladming
Building Physics: Peter Fiby, Innsbruck
Lighting consultant: Office for Visual Interaction, New York


Sant'Agata de' Goti

Sant'Agata de' Goti, Italy

Sant'Agata de' Goti is a comune (municipality) in the Province of Benevento in the Italian region Campania, located about 35 km northeast of Naples and about 25 km west of Benevento. As of 31 December 2004, it had a population of 11,541 and an area of 62.9 km².
The municipality of Sant'Agata de' Goti contains the frazioni (subdivisions, mainly villages and hamlets) Bagnoli, Faggiano, San Silvestro, Cantinella, Presta, Sant'Anna, Cerreta, and Laiano.
Sant'Agata de' Goti borders the following municipalities: Arienzo, Caserta, Dugenta, Durazzano, Frasso Telesino, Limatola, Moiano, Santa Maria a Vico, Tocco Caudio, Valle di Maddaloni. 

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

3D Cube


Powered By Blogger